INVITA 2016
Pada tanggal
19 Oktober, 2016 labschool mengadakan kegiatan INVITA (Industri Visit dan
Tafaqur Alam) di yogyakarta. Kegiatan berlangsung selama 3 hari (5 hari jika
perjalanan pulang-pergi dihitung.) INVITA dimulai pada Rabu malam (18:30), semua
murid kelas 8 berkumpul di stasiun gambir. Karena jalan sekitar tugu tani
macet, aku terlambat dan sampai jam 7:00Pm. Semua murid akan mendapat karcis
kereta untuk diri sendiri. Perjalanan dari Jakarta ke yogya memakan waktu
sekitar 8±jam. Selama perjalanan, gerbong yang diisi oleh murid labschool
sangat berisik. Banyak yang berpindah-pindah tempat duduk, bolak-balik pergi ke
kantin, dan murid-murid yang pindah gerbong (walaupun di aturan tidak
diperbolehkan untuk pindah gerbong.
Sesaat
sampai di Yogyakarta, kami menaiki bus menujui tempat makan untuk makan, mandi,
dan shalat subuh. Selesainya makan, kami kembali ke bus dan pergi menuju Sabila
Farm. Di Sabila Farm, banyak varietas buah-buah yang ditanam. Salah satu buah
yang terkenal disitu adalah buah naga. Murid murid akan menonton video tentang
Sabila Farm. Saat INVITA, guru-guru memberi tugas membuat video reportase di
Yogyakarta. Jadi banyak murid yang merekam video yang ditunjukkan di Sabila
Farm. Disitu mereka menjual buah-buahan ke murid-murid. Disitu juga ada yang
menjual es krim buah naga. Aku tidak jadi membeli es krim, dan hanya membeli
Teh manis. Setelah itu kami diberi makan siang dalam box. Dari Sabila farm,
kami pergi menuju pt. Sritex, dimana kita menonton film tentang sejarah
pembuatnya Sritex. Disitu murid-murid merekam vieo di Sritex untuk tugas
reportase INVITA. Untuk sore-malamnya, kita ingin pergi ke Malioboro tapi
jadwalnya diganti dan kami pergi menuju dagadu karena kami tidak punya waktu
yang cukup untuk pergi ke malioboro. Setelah belanja baju-baju di dagadu, kami
check-in di hotel Cavinton. Setiap kamar hotel berisi 4 murid. Di hotel itu
terdapat pintu yang menyambung ke kamar hotel yang ada disebelah, sehingga
beberapa murid berpindahan kamar. Kami tidur dan akan melanjutkan kegiatan
keesokan harinya.
Keesokan
harinya kami mendapatkan morning call pukul 4:30, di kamarku aku adalah yang
pertama bangun, dan aku langsung mandi. Sekitar jam 5-6 aku dan teman sekamarku
turun untuk mendapatkan sarapan di hotel. Kami melanjutkan kegiatan dengan bus
yang sama. Siangnya kami pergi menuju ke keraton. Di keraton kita harus memakai
tiket berharga Rp.1000 agar bisa merekam dan mengambil foto di keraton. Di
keraton kami merekam untuk video reportase INVITA. Sorenya kami pergi ke
Parangtritis, sebuah pantai di Yogyakarta yang terkenal karena arus ombaknya
yang sangat kuat dan kekuatan mistis yang mengelilingi daerah itu. Kami
dilarang untuk memakai baju hijau karena katanya orang yang memakai pakaian
hijau disitu akan terbawa arus ombak dan hanyut di laut. Malamnya kami kembali
ke hotel, packing, dan istirahat.
Hari sabtu
adalah hari terakhir di Yogyakarta. Kami pergi ke Borobudur dan merekam banyak
video disitu. Kami tidak bisa berlama-lama karena waktu yang terbatas. Sebelum
mengarah ke stasiun tugu untuk kembali ke Jakarta seorang pengamen masuk
kedalam bus dan mengamen, kami menyukai pengamennya dan memanggilnya “Mas Boy”
setelah membeli bakpia di pusat oleh-oleh Yogyakarta, kami langsung pergi
menuju stasiun kereta. Kami menunggu sampai jam 8 malam dan pergi pulang
kembali ke Jakarta, kami sampai pada minggu subuh.